Muhtiani is proudly powered by Blogger.
Designed by Didats Triadi
Mengenal Teh lebih dekat
Tuesday, April 16, 2013
Tiga macam teh yang sering kita dengar berdasarkan proses pengolahannya, yaitu:
Teh Hijau
Teh hijau adalah daun teh yang diproses dengan pengeringan
cepat, tanpa fermentasi/ oksidasi enzimatis. Pengeringan dengan cepat diakukan agar
kandungannya bisa dipertahankan di dalam daun teh. Jika oksidasi berlangsung terus, maka kandungan polifenol,
catechin, dan flavonoid dalam daun yang berguna bagi kesehatan akan banyak berkurang, padahal justru kandungan senyawa-senyawa tadi yang banyak membawa manfaat untuk kesehatan.Teh hijau biasanya lebih jernih dan memiliki
rasa nabati yang pahit atau agak sepat. Sebuah penelitian menyebutkan kandungan dalam teh hijau mampu
mengatasi kanker darah. Sebuah studi menyebutkan, suplemen mengandung zat kimia
epigallocatechin gallate/EGCG (dalam teh hijau) bisa menunda atau mencegah
kemoterapi bagi penderita chronic lymphocytic leukemia (CLL) stadium awal.
Teh Hitam
Teh hitam adalah teh yang pengolahannya melalui poses fermentasi atau Oksidasi Enzimatis. Teh disengaja dioksidasikan agar daun teh tersebut “masak” dan memunculkan aroma yang kuat dan khas. Masing-masing produsen memiliki ukuran sendiri dalam pemrosesan itu sehingga diperoleh aroma yang unik. Istilah fermentasi ini tidak terlalu tepat digunakan karena yang disebut sebagai fermentasi adalah proses dimana yeast dikonversi menjadi alkohol dan gula dikonversikan dan dilepas sebagai gas karbondioksida. oleh karena itu istilah fermentasi dalam pengolahan teh dinamakan oksidasi enzimatis. Teh hitam biasanya berwarna lebih gelap dan memiliki rasa teh yang kuat/ strength. Penampakan/Appearance teh dataran rendah akan lebih berwarna gelap/hitam/ blackiest, sedangkan untuk dataran tinggi akan lebih berwarna terang/kecoklatan/brownish. Namun untuk aroma dan rasa dataran tinggi memiliki rasa dan aroma yang lebih kuat daripada teh dataran rendah. Teh hitam mempunyai manfaat menjaga konsentrasi dan mencegah rasa kantuk.
Teh Putih
Bila dilihat dari segi pengolahannya, teh putih sebenarnya adalah teh hijau. Hanya saja teh putih ini terdiri dari daun teh yang masih sangat muda, yang bulu-bulu daunnya yang lembut kemudian berwarna keputihan.teh putih seluruhnya terbuat atau sebagian besar dari ‘tunas’/peko (atau pucuk belum matang, daun belum dibuka) dari tanaman teh. Kuncup-kuncup itu akan terlihat putih dan berbulu halus. Pada kebun-kebun tertentu tanaman harus dinaungi terlebih dulu sebulan atau lebih sebelum dipetik pucuknya untuk menghasilkan teh putih. Akibatnya, teh memiliki kadar klorofil yang rendah dan antioksidan catechin yang lebih tinggi. Senyawa catechin inilah yang berperan melawan radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit. Tentu saja keistimewaan teh putih ini menjadikannya sebagai jenis premium yang lebih mahal harganya. Teh Putih adalah jenis produk teh yang berwarna putih dengan rasa teh yang lembut. Jenis produk ini ini dikenal sebagai produk yang mengandung antioksidan tinggi dan kandungan kafeinnya rendah. Teh putih sangat berbeda dari kedua jenis teh diatas, yaitu memiliki rasa teh yang lebih lembut dan segar.
Teh putih ini memiliki sejarah yang panjang. Ia mulai dikenal di jaman Dinasti
Tang (618 – 907 M) di Cina. Baru pada tahun 1891, Cina mengekspor jenis teh
ini. Harganya yang tinggi menjadikan teh putih digunakan sebagai simbol status
sosial seseorang. Namun, harga yang tinggi itu pula yang menyebabkan tidak
banyak orang mengkonsumsinya sehingga kurang populer.
Ketika
membeli teh putih, juga harus memperhatikan bahwa teh putih cenderung jauh
lebih mahal dari teh hitam dan beberapa teh hijau. Hal ini karena teh putih
harus dipanen dengan petikan tangan, daun pucuk kecil / peko muda dari tanaman
teh. Proses ini sangat memakan waktu dan tenaga yang mahal, sehingga teh putih
menjadi lebih mahal.
NUNZ dari berbagai sumber
NUNZ dari berbagai sumber