Muhtiani is proudly powered by Blogger.
Designed by Didats Triadi

DateWednesday, March 14, 2007   Comment

Kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang juga biasa disebut mungbean merupakan tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di Indonesia. Berbagai jenis makanan (olahan) asal kacang hijau seperti bubur kacang hijau, minuman kacang hijau, kue/penganan tradisional, dan kecambah kacang hijau telah sejak lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Bubur kacang hijau adalah makanan tradisional yang padat gizi. Bahkan posyandu banyak menggunakan kacang hijau sebagai salah satu bentuk Program Makanan Tambahan (PMT) untuk anak balita. Saat ini di pasaran juga bisa dijumpai minuman kacang hijau yang dalam proses pembuatannya menggunakan teknik pemanasan Ultra High Temperature (UHT). Teknik UHT adalah pemanasan dalam suhu tinggi selama hanya beberapa detik. Proses pengolahan UHT yang kemudian diikuti pengemasan secara aseptik akan melindungi minuman kacang hijau dari kerusakan gizi dan kontaminasi bakteri pembusuk.

Sebagai salah satu famili leguminoceae kacang hijau mengandung protein tinggi yaitu 24 persen. Dalam menu masyarakat sehari-hari, kacang-kacangan adalah alternatif sumber protein nabati terbaik. Telah disadari bahwa daya cerna protein kacang-kacangan tidak setinggi protein hewani. Protein kacang-kacangan (nabati) umumnya memiliki asam amino pembatas lebih banyak, sehingga pemanfaatannya oleh tubuh tidak dapat menandingi protein hewani.

Kacang hijau mengandung fitat 2,19 (persentasen b/b). Interaksi fitat dengan protein dan vitamin menyebabkan terbatasnya nilai gizi yang dapat dimanfaatkan tubuh. Hasil penelitian Chang (1977) menunjukkan bahwa dengan merendam kacang hijau, efek negatif fitat akan banyak dikurangi.

Protein kacang hijau kaya akan asam amino lisin. Dalam pola makan sehari-hari, kekurangan dan kelebihan zat gizi tertentu dapat diantisipasi apabila kita mengkonsumsi makanan yang beragam. Tingginya kandungan lisin dalam kacang hijau sebenarnya melengkapi kekurangan lisin yang terdapat dalam beras. Efek komplementer (saling melengkapi) ini menyebabkan protein dari kombinasi makanan yang serasi dapat dimanfaatkan tubuh secara maksimal.

Secara tradisi, ibu-ibu hamil sering dianjurkan minum kacang hijau agar bayi yang dilahirkan mempunyai rambut lebat. Pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel rambut memerlukan gizi yang baik terutama protein, dan karena kacang hijau kaya akan protein maka keinginan untuk mempunyai bayi berambut tebal akan terwujud.

Studi tentang konsumsi kacang-kacangan pada anak menunjukkan bahwa kacang hijau adalah yang paling rendah dalam hal menimbulkan flatulensi (gas) dalam perut. Flatulensi disebabkan adanya oligosakarida yang tidak dapat dicerna dan kemudian difermentasikan oleh bakteri usus. Oligosakarida ini jumlahnya relatif sedikit dalam kacang hijau.

Kacang hijau juga mengandung kalsium (124 miligram (mg)/100 gram) dan fosfor (326 mg/100 g) yang relatif tinggi. Ini berarti kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat kerangka tulang yang sebagian besar tersusun dari kalsium dan fosfor. Kandungan gizi kacang hijau secara lengkap dapat dilihat pada Tabel.

Kandungan lemak kacang hijau adalah 1,3 persen, jauh lebih rendah daripada kedelai (18 persen). Oleh sebab itu, kacang hijau sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Rendahnya lemak di dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan/minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73 persen asam lemak tak jenuh dan 27 persen asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Vitamin yang menonjol dalam kacang hijau adalah vitamin B1 dan B2. Manusia tidak dapat menghasilkan vitamin di dalam tubuhnya, oleh karena itu diperlukan intake vitamin yang berasal dari bahan makanan.

Vitamin B1 (tiamin) mulai dibicarakan sebagai hormon makanan sejak tahun 1911. Pada awalnya vitamin B1 dikenal sebagai anti beri-beri. Selanjutnya dibuktikan dalam hewan percobaan bahwa vitamin B1 juga bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan. Eykman seorang dokter Belanda di Indonesia pada tahun 1897 menemukan penyakit beri-beri pada ayam yang diberi beras sosoh. Kejadian beri-beri ini dapat dicegah apabila ransum diganti dengan beras merah, barley, atau kacang-kacangan. Temuan Eykman dan peneliti-peneliti lain di Filipina merupakan sejarah terungkapnya peran penting dari vitamin B1.

Gangguan pertumbuhan pada anak-anak dapat disebabkan oleh berbagai hal. Kekurangan energi dan protein yang menyebabkan gizi kurang dapat menghambat pertumbuhan. Defisiensi vitamin B1 dapat mengganggu proses pencernaan makanan dan selanjutnya dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan. Dengan meningkatkan asupan bahan makanan yang banyak mengandung vitamin B1 hambatan pertumbuhan dapat diperbaiki.

Peran vitamin B1 juga cukup menonjol sebagai komponen yang berguna untuk meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan. Secara tak langsung peran ini sangat berkaitan dengan efek perbaikan pertumbuhan badan. Penelitian pada hewan percobaan mengungkapkan bahwa defisiensi vitamin B1 menyebabkan waktu pengosongan lambung dan usus dua kali lebih lambat. Lambatnya waktu pengosongan lambung dan usus mengindikasikan sulitnya proses pencernaan makanan yang terjadi sehingga kemungkinan makanan tersebut tidak dapat diserap dengan baik.

Vitamin B1 adalah bagian dari koenzim yang berperan penting dalam oksidasi karbohidrat untuk diubah menjadi energi. Tanpa kehadiran vitamin B1 tubuh akan mengalami kesulitan dalam memecah karbohidrat.

Vitamin B1 konon juga dikenal sebagai vitamin semangat. Tanda-tanda pertama orang yang kekurangan vitamin B1 adalah penurunan kerja syaraf. Kegiatan syaraf terganggu karena oksidasi karbohidrat terhambat. Penelitian pada sekelompok orang yang makanannya kurang cukup mengandung vitamin B1 dalam waktu singkat muncul gejala-gejala mudah tersinggung, tidak mampu memusatkan pikiran, dan kurang bersemangat. Hal ini mirip dengan tanda-tanda orang stress. Dampak jangka panjang yang terjadi adalah mudah capai, kurang nafsu makan, berat badan turun, konstipasi (sulit buang air besar) dan nyeri syaraf. Kopi dan alkohol dapat menyebabkan semakin banyaknya ekskresi vitamin B1 dalam urin.

Kebutuhan vitamin B1 akan meningkat apabila kita bekerja dengan lebih banyak menggunakan tenaga (energi). Mereka yang rajin berolahraga berarti juga memerlukan vitamin B1 lebih banyak. Anak-anak yang masih dalam pertumbuhan memerlukan jaminan energi dan protein yang cukup. Ini berarti mereka butuh vitamin B1. Wanita hamil dan ibu menyusui perlu asupan vitamin B1 yang cukup dan umumnya lebih banyak daripada wanita normal. Kandungan vitamin B1 dalam air susu ibu (ASI) sangat tergantung pada ada tidaknya vitamin tersebut dalam makanan yang dikonsumsi ibu.

Kandungan vitamin B2 (riboflavin) yang cukup tinggi dalam kacang hijau sangat bermanfaat bagi kesehatan. Vitamin B2 mempunyai fungsi kesehatan yang lebih beragam. Sama halnya seperti vitamin B1, vitamin B2 juga berperan membantu proses pertumbuhan. Hewan-hewan percobaan yang kekurangan vitamin B2 mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya hewan yang diberi cukup vitamin B2 menampakkan kegiatan yang aktif, mempunyai kesanggupan mengandung dan menyusui yang lebih baik, dapat mencapai umur yang lebih panjang, dan memperlambat kesenilan (pikun). Pertumbuhan janin tikus percobaan juga lebih baik apabila induknya cukup mengkonsumsi vitamin B2. Ketika lahir anak-anak tikus tadi mempunyai rangka yang baik (tidak abnormal). Pada manusia kekurangan vitamin B2 memunculkan gejala seperti bibir dan sudut mulut retak-retak atau kemerahan, dan radang pada kornea mata.

Meskipun manusia dengan asupan vitamin B2 yang rendah dapat hidup tanpa menunjukkan gejala-gejala defisiensi yang berarti, namun kebanyakan ahli sependapat bahwa kecukupan vitamin B2 akan menjamin kesehatan yang baik. Kebutuhan vitamin B2 berbeda-beda tergantung umur, berat badan, asupan energi dan protein.

Salah satu teori menyebutkan bahwa vitamin B2 dapat membantu penyerapan protein di dalam tubuh. Kehadiran vitamin B2 akan meningkatkan pemanfaatan protein sehingga penyerapannya menjadi lebih efisien. Ini barangkali menjelaskan mengapa vitamin B2 termasuk komponen penting dalam proses pertumbuhan.

Prof Dr Ali Khomsan, dosen Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber daya Keluarga IPB

Date   Comment

FLOS Florum." Itulah julukan bagi mawar di abad pertengahan. Julukan yang berarti "bunga dari segala bunga" itu semacam penegasan terhadap mawar yang selama berabad-abad menjadi sebuah legenda. Mawar tak hanya berkarisma, tapi juga penuh gairah, sekaligus misteri. Tak heran, mawar yang diduga telah berumur 35 juta tahun itu, digunakan sebagai simbol bagi banyak hal, mulai dari agama, solidaritas, hingga cinta.

Bunda Maria (Siti Maryam), ibunda Nabi Isa a.s. menunjuk mawar sebagai lambang kesempurnaan duniawi dan surgawi. Di India, mawar adalah simbol mistis. Menurut ajaran Hindu, Dewi Laksmi--dewi sumber kecantikan--dilahirkan dari kelopak mawar. Sementara itu, di hampir semua belahan dunia, mawar sering dijadikan simbol ekspresi cinta dan perasaan seseorang. Pendek kata, mawar telah menjadi subjek utama dan bunga favorit, bahkan sejak 5.000 tahun silam.

Dalam floriografi (bahasa bunga), warna bunga memainkan peranan sangat penting sebagai penyampai pesan atau isyarat yang sulit diungkapkan melalui bahasa verbal. Terutama terjadi pada Era Victorian. Dibandingkan bunga lain, mawar paling sering digunakan sebagai media simbolik, bahkan masih bertahan hingga sekarang. Mawar merah adalah simbol cinta dan romantisme. Pink untuk menyatakan kasih sayang (lesser affection). Putih untuk kebaikan dan kesucian, dan kuning mengungkapkan persahabatan.

Karisma mawar tak hanya karena bentuk dan warnanya yang elok, tapi juga aroma yang diuapkannya. Perpaduan antara bentuk, warna, dan aroma mawar mampu menimbulkan efek magis dan mistis yang memanipulasi perasaan, persepsi, dan gairah seseorang. Kini, dengan segala kelebihannya, mawar telah memainkan peran lain yang luar biasa, komoditas utama dalam perdagangan bunga internasional dan sumber penyehatan melalui terapi aromatik (aroma terapi).

Meski demikian, manusia seolah tak pernah terpuaskan oleh mawar. Tuntutan terhadap bunga berjuluk queen of flower itu terus menggelegak. Setelah selama ribuan tahun manusia menikmati beragam warna-warna atraktif mawar, merah, kuning, pink, atau putih, para pengagum mawar terusik oleh pertanyaan, "Mengapa tak ada mawar biru?"

”Holy grail”

Ya, mawar biru kemudian menjadi semacam Holy Grail dalam masyarakat Kristiani. Holy Grail atau cawan suci yang pernah digunakan Yesus dalam perjamuan terakhir dengan 12 orang muridnya, diyakini oleh sebagian umat Katolik masih ada hingga sekarang. Meski ada, namun sulit ditemukan. Orang pun dibuat penasaran, benarkah Holy Grail ada? Jika ada, di mana tempatnya?

Tahun 1840, para peneliti hortikultura Inggris dan Belgia menawarkan hadiah 500.000 franc kepada siapa saja yang bisa menghasilkan mawar biru. Sejak saat itu, "perburuan" pun dilakukan para peneliti untuk menemukan sang Holy Grail, mawar biru.

Pada abad ke-20, mawar hibrida telah dihasilkan dengan cakupan warna yang luar biasa. Bahkan, termasuk mawar biru lembayung (ungu) dan abu-abu. Temuan mawar biru lembayung pun disambut para peneliti dan pecinta mawar dengan penuh antusias. Mereka optimistis, itulah langkah awal ke arah ditemukannya mawar yang benar-benar biru (true blue). Bahkan, pada awal abad ke-21, mawar biru lembayung sempat dinobatkan sebagai "flower of the year".

Sayangnya, mawar biru lembayung memang bukan biru yang sebenar-benarnya biru. "Masih ada nuansa ungu dan kelabu," kata Ir. Nursuhud, DEA, dosen dan peneliti hortikultura Fakultas Pertanian Unpad. Menurut Nursuhud, hibridisasi konvensional tak mungkin menghasilkan mawar biru karena secara genetika mawar tak bisa menghasilkan delphinidin atau pigmen yang bertanggung jawab menentukan warna biru.

Para ahli hortikultura berpendapat, munculnya warna biru lembayung lebih disebabkan adanya "variasi tak biasa" dari cyanidin (pigmen warna merah). Artinya, temuan mawar biru lembayung bukanlah jalan yang tepat untuk menghasilkan mawar biru. Sampai akhirnya para peneliti Florigene dan Suntory memberi jawaban.

Setelah melakukan penelitian selama 14 tahun, pada tahun 2004 para peneliti Suntory berhasil menemukan mawar biru melalui rekayasa genetika. Warna biru pada bunga seluruhnya berasal dari pigmen delphinidin yang tak ada pada mawar alami. "Temuan mawar biru ini terjadi justru pada saat kami percaya temuan itu mustahil dilakukan. Tapi, kami terus melakukannya sampai akhirnya tercapai," kata Nobutada Saji, Presiden Suntory saat konferensi pers di Tokyo, Jepang, dua tahun silam.

Untuk menghasilkan mawar biru, para ahli "meminjam" pigmen biru (delphinidin) dari bunga pansi dengan mengaplikasikan teknologi RNAi. Meski demikian, mawar biru temuan para ahli Suntory belum benar-benar biru, melainkan biru lembayung (ungu). Namun, kunci dan teknik untuk menghasilkan warna biru dari pigmen delphinidin sudah ditemukan.

Para peneliti kini tengah bekerja keras untuk menghasilkan mawar biru dengan warna biru langit cerah. Masih dibutuhkan riset lanjutan untuk menghasilkan mawar berwarna biru langit. Menurut mereka, harus ada penambahan bahan kimia untuk menghasilkan warna yang lebih cerah. Jadi, untuk bisa menikmati mawar biru, kita masih harus menunggu.***

Syarifah, S.P.
Alumni Jurusan Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Unpad.

Date   Comment

Sutradara : Peter Jackson
Skenario : Peter Jackson, Fran Walsh, Philippa Boyens
Pemain : Elijah Wood, Ian McKellen, Viggo Mortensen, Liv Tyler
Produksi : New Line Cinema, 2001


MIDDLE Earth semula cuma ada di benak novelis J.R.R. Tolkien: sebuah bumi tempat manusia biasa, penyihir, kurcaci, hobbit (makhluk mini serupa manusia berkaki lebar berbulu), kaum elf yang elok dan punya hidup abadi, monster orc yang menjijikkan, serta sekian mahkluk ganjil lain bersilang takdir. Ada persahabatan, cinta kasih, hasrat rendah, ataupun pengkhianatan yang tergulung dalam pusaran petualangan yang mendebarkan. Begitu kompleks dan imajinatifnya kisah yang dijalin Tolkien dalam trilogi The Lord of the Rings ini sehingga vonis langsung jatuh tak lama setelah penerbitan perdananya pada 1960-an: karya ini tak mungkin difilmkan.

Vonis tersebut terbukti keliru. Peter Jackson, sutradara asal Selandia Baru, telah berhasil membuat kata-kata Tolkien menari dalam bentuk gambar dalam film The Fellowship of the Ring, bagian pertama dari trilogi itu. Film sepanjang tiga jam ini tidak hanya mampu memaku penonton ke tempat duduk, tapi juga langsung membuat penonton ingin segera menyaksikan lanjutannya. Kesabaran perlu dipupuk karena The Two Towers, seri keduanya, baru akan beredar tahun depan, sementara bagian terakhir, yaitu The Return of the King, akan dirilis setahunnya lagi. Dua film lanjutan itu saat ini dalam proses pascaproduksi karena syutingnya sendiri sudah selesai bersamaan dengan syuting The Fellowship.

Syuting simultan tiga film memang tergolong gendeng. Namun, Jackson memilih cara ini agar intensitas pembuatan film jadi terjaga. Selama setahun penuh, Jackson dan krunya tak meninggalkan Selandia Baru, yang dijadikan lokasi pengambilan gambar. Tuntutan pada pemain sangat berat. Pemeran kaum elf, misalnya, diharuskan belajar bahasa elfish "ajaib" yang dibuat berdasarkan arahan ahli bahasa. Bujet proyek? Bukan main-main: US$ 270 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun.

The Fellowship dimulai dengan sekitar tujuh menit pengenalan Middle Earth. Yah, semacam Tolkien for dummies. Selanjutnya, penonton dibawa ke perkampungan hobbit. Adegan pesta di sini tak ubahnya acara anak-anak produksi BBC. Dua bagian awal ini tergolong titik lemah The Fellowship. Namun, begitu kisah memasuki bagian yang lebih gelap, irama film menderas sampai akhir.

Kisah utama The Fellowship berpusat pada Frodo Baggins (Elijah Wood). Hobbit belia ini tanpa kemauannya sendiri mewarisi cincin buatan Sauron, peguasa kegelapan. Oleh penyihir bijak Gandalf (Ian McKellen), Frodo diberi saran agar memusnahkan cincin itu ke kawah Mordor. Demi menyelamatkan kaumnya, Frodo menyanggupi perjalanan maut ini berteman tiga hobbit lain: Sam, Merry, dan Pippin. Ikut dalam rombongan ini dua kesatria manusia Aragorn (Viggo Mortensen) dan Boromir (Sean Bean), prajurit kerdil Gimli, dan elf jago panah Legolas.

Perjalanan kelompok ini selalu mendapat ancaman dari penyihir jahat Saruman (Christopher Lee), bekas teman Gandalf yang berkhianat. Saruman, yang menjual jiwanya kepada Sauron, membentuk pasukan monster yang menakutkan. Ancaman lain bagi Frodo dan kawan-kawannya datang dari Ringwraiths, kesatria hantu yang menunggang kuda hitam.

Racikan Jackson terbukti diminati pencinta film. Sampai dua bulan peredarannya di seluruh dunia, Fellowship telah menjala US$ 684 juta. Itu menjadikan film ini duduk dalam peringkat ketujuh film terlaris sepanjang masa. Peringkat Fellowship dipastikan akan melonjak karena pemutaran film ini masih berlangsung, termasuk di Indonesia.

Faktor lain yang membuat film ini akan makin laris adalah ganjaran 13 nominasi Oscar yang diberikan Academy Awards tahun ini, termasuk untuk kategori sutradara dan film terbaik. Itu merupakan sesuatu yang wajar karena semua unsur pendukung dalam film ini hampir tanpa cela. Akting para pemainnya meyakinkan. Yang paling gemilang adalah penampilan Ian McKellen, yang berhasil meraih nominasi aktor pendukung terbaik Academy Awards. Adegan terbaiknya adalah saat Gandalf ber-hadapan dengan setan purba di pertambangan kaum kerdil. Pencapaian paling istimewa dari sisi teknis adalah proyeksi gambar yang berhasil "memampatkan" para pemeran hobbit hingga terlihat betul-betul separuh ukuran manusia dewasa.

Kelemahan Fellowship yang mungkin mengganjalnya untuk menyabet gelar film terbaik adalah kurang dalamnya penggalian karakter tokoh-tokohnya. Misalnya, hubungan persahabatan Frodo dan Sam, yang dalam buku begitu kental, dalam film tenggelam oleh kemegahan adegan-adegan laga. Hubungan asmara Aragorn dan wanita elf Arwen (Liv Tyler), yang semestinya mengharukan, malah terlihat tawar dan tempelan belaka. Puitisasi dialog antartokoh di dalam buku tenggelam dalam kesibukan menata landscape yang gigantik dan—harus diakui—gilang-gemilang. Persoalan yang dihadapi pembuat film ini tampaknya adalah durasi tayang. Bila para aktornya mendapat porsi lebih, film ini bisa lebih dari tiga jam. Namun, siapa tahu keajaiban akan memeluk Fellowship. "May it be," begitu tutur Enya dalam lagu penutup film ini.

Dari Majalah TEMPO Edisi. 51/XXX/18 - 24 Februari 2002